PERANAN SAKRAMEN REKONSILIASI (TOBAT) DALAM PERKEMBANGAN HIDUP ROHANI

Authors

  • Tantani binti Longkiad STIKAS St. Yohanes Salib

DOI:

https://doi.org/10.58919/juftek.v5i1.47

Keywords:

Sakramen Rekonsiliasi, sarana efektif penebusan dosa, Roh Kudus menguduskan dan menyelamatkan, kuasa doa dari rumus absolusi, imam sebagai alter Christi.

Abstract

Salah satu kebutuhan paling mendasar dalam perkembangan hidup rohani seseorang adalah bebas dari ikatan dosa aktual dan habitual. Sarana yang paling efektif untuk membebaskan manusia dari ikatan ini adalah Sakramen Rekonsiliasi. Kristus, melalui Gereja-Nya, menyediakan sarana istimewa ini untuk membantu umat beriman agar hidup dalam kemerdekaan anak-anak Allah, bebas dari dosa aktual dan habitual, sehingga mereka berkembang dalam hidup rohaninya, dan hidup dalam persekutuan dengan Allah. Sakramen Rekonsiliasi diberikan sebagai sarana penebusan yang efektif setiap kali manusia jatuh dalam dosa, terutama sekali jika seseorang jatuh dalam dosa berat. Sakramen ini memiliki kekuatan rahmat adikodrati yang berasal dari kuasa Roh Kudus untuk mengampuni, menguduskan, membersihkan, menyucikan dan menyelamatkan, melalui kuasa doa dalam rumus absolusi yang diberikan lewat imam, sebagai  alter Christi. Persoalannya, mengapa banyak umat beriman tidak berminat untuk pergi mengaku dosa secara sakramental lewat seorang imam? Bagaimana menanggapi persoalan ini?

References

Magisterium Gereja

BENEDIKTUS XVI, Ensiklik Sacramentum Caritatis (Sakramen Cinta Kasih), DOKPEN, KWI, Jakarta, 2008.

BENEDICT XVI, Post-Synodal Apostolic Exhortation Sacramentum Caritatis of the Holy Father Benedict XVI to the Bishops, Clergy, Consecrated persons and the Lay Faithful on the Eucharist As The Source and summit of the Church’s Life and Mission, Vatican, Rome,

Dokumen Konsili Vatikan II, (terj. R. HARDAWIRYANA) DOKPEN, KWI, Obor, 1993.

Katekismus Gereja Katolik (terj. H. EMBUIRU), Para Waligereja Regio Nusa Tenggara, Ende

JOHN PAUL II, Post-Synodal Apostolic Exhortation Reconciliation and Penance, Vatican, 1984.

, Post-Synodal Apostolic Exhortation Reconciliation and Penance, Vatican, 1984. YOHANES PAULUS II, Ensiklik A.Dives In Misericordia (Kaya Dalam Kerahiman)

B.Misericordiae Vultus (Wajah Kerahiman), (terj. Alfons S. Suhardi, OFM), DOKPEN KWI, Jakarta, 2016.

John FLADDER, Ketika Iman Membutuhkan Jawaban (Buku 2), (terj. Ernest Mariyanton), Dioma, Malang,

, 114.

PIUS XII, “Mystici Corporis Christi”, dalam https://www.vatican.va/content/pius- xii/en/encyclicals/documents/hf_p-xii_enc_29061943_mystici-corporis-christi.html, diakses tanggal 20

September 2021, Vatican, 1943, 88.

Buku

DAVID, M. Coffey, - LAURANCE, John (ed.), Lex Orandi, The Sacrament of Reconciliation, Liturgical Press, United States of America, 1989.

PILARCZYK, Daniel, Masih Perlukah Kita Mengaku Dosa, Obor, Jakarta, 1992.

FLADDER, John, Ketika Iman Membutuhkan Jawaban (Buku 2), (terj. Ernest MARIYANTO), Dioma, Malang, 2010.

GRAY, Tim, Sacraments in Scripture, Salvation History Made Present, Dioma, Malang, 2007. HADIWARDOYO, Al. Purwa, MSF., Pertobatan dalam Tradisi Katolik, Kanisius, Yogyakarta,

SUWANDI, Alex, Pr., Penyembuhan Dalam sakramen Tobat, BPK Keuskupan Padang, Padang,

ISMARTONO, Rekonsiliasi Menurut Perspektif Katolik, dalam Widyahadi Seputra, dkk (eds.), Rekonsiliasi Menciptakan Hidup Damai dan Sejahtera, Sekretariat Komisi PSE/APP- KAJ, LDD-KAJ, Komisi PSE-KWI, dan LPPS-KWI, Jakarta, 2002.

SCHREITER, Robert, C.PP.S., Pelayanan Rekonsiliasi (The Ministry of Reconcilliation, Spirituality & Strategies), Nusa Indah, Ende, Flores, 2001.

JACOBS, Tom, S.J., (ed), Rahmat Bagi Manusia Lemah, Sakramen Tobat Sakramen

Pengurapan Orang Sakit, Kanisius, Yogyakarta, 1987.

CRICHTON, Komisi Liturgi KWI, Perayaan Sakramen Tobat, Kanisius, Yogyakarta, 1990. KOMISI LITURGI KWI, Pedoman Tatacara Tobat, Jakarta, 1990.

MARSCH, Michael, Penyembuhan Melalui Sakramen, Kanisius, Yogyakarta, 2006.

MORRIS, Leon, The Atonement, Its Meaning & Significance, Inter-Varsity Press Leicester, USA, 1983.

LETENG, Hubertus, Spiritualitas Pertobatan, Pintu Masuk Kerajaan Allah, Obor, Jakarta, 2010.

O’COLLINS - FARRUGIA, Gerald, SJ., Kamus Teologi, [terj. I. Suharyo], Kanisius, Yogyakarta,

SCHRECK, Alan, The Essential Catholic Catechism, A Readable, Comprehensive Catechism of the Catholic Faith, Servant Books, USA, 1999.

SUJOKO, Albertus, MSC., Praktek Sakramen Pertobatan Dalam Gereja Katolik, Tinjauan

Historis, Dogmatic, dan Pastoral, Kanisius, Yogyakarta, 2008.

Internet

BENEDICT XVI, “Message of The Holy Father on The Occasion of The Twentieth world Day of The Sick”, dalam http://www.vatican.va/holy_father/benedict_xvi/messages/sick/documents/hf_ben- xvi_mes_20111120_world-day-of-the-sick-2012_en.html, (diakses tanggal 12

September 2021).

FRANCIS, “God Never Tires of Forgiving Us” dalam, https://www.lastampa.it/vatican- insider/en/2013/03/17/news/pope-francis-god-never-tires-of-forgiving-us-1.36113002, (diakses tanggal 03 September 2021).

PIUS XII, “Encyclicals Mystici Corporis Christi”, dalam https://www.vatican.va/content/pius- xii/en/encyclicals/documents/hf_p-xii_enc_29061943_mystici-corporis-christi.html, (diakses tanggal 20 September 2021).

Diktat & Artikel

HANDOKO, Petrus, Sakramen Penyembuhan, Rekonsiliasi dan Pengurapan Orang Sakit, STFT Widya Sasana, Malang, 2003.

Go, Piet, O. Carm, Teologi Moral Fundamental, Widya Sasana STFT, Malang, 2003.

IRWAN SUWANDI, Alexander, Prayer for Healing in The Roman Catholic Church Today, With Particular Reference To The Indonesian context, Pontificia Universitas Gregoriana, Rome, 2004.

RAMOS-REGIDOR, Josẻ, II Sacramento della Penitenza, Reflessione, Teologica Biblico- Pastorale alla Luce del Vaticano II, (Edisi ke-4; cetakan ke-5) Elle Di Gi, Torino, 1985.

Downloads

Published

2021-07-22

How to Cite

Tantani binti Longkiad. (2021). PERANAN SAKRAMEN REKONSILIASI (TOBAT) DALAM PERKEMBANGAN HIDUP ROHANI. Jurnal Filsafat Dan Teologi Katolik, 5(1), 31–43. https://doi.org/10.58919/juftek.v5i1.47