TINJAUAN YURIDIS-KANONIS MENYANGKUT LARANGAN MENERIMA KOMUNI KUDUS BAGI PASANGAN YANG BERCERAI DAN MENIKAH LAGI DAN KEMUNGKINAN JALAN KELUAR
DOI:
https://doi.org/10.58919/juftek.v4i1.34Keywords:
Perceraian, persekutuan eklesial, situasi yuridis, larangan komunio kudus, solusiAbstract
Artikel ini bertujuan untuk membedah disiplin Gereja menyangkut larangan untuk menerima komuni kudus bagi yang bercerai dan menikah lagi dalam terang Kitab Hukum Kanonik dan beberapa penegasan Magisterium. Dengan menggunakan analisis kritis atas berbagai dokumen resmi Gereja, ditemukan bahwa larangan tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa menikah lagi selagi masih terdapat ikatan yang valid dipandang sebagai sebuah dosa berat. Terdapat kontradiksi objektif antara sakramen persekutuan Kristus Sang Mempelai dengan Gereja, yang terpenuhi dalam Ekaristi, dan ketidaksetiaan orang yang bercerai yang hidup bersama yang lain kendati sadar akan ikatan perkawinan sebelumnya. Harus dicatat bahwa norma ini sama sekali bukan sebuah hukuman atau diskriminasi terhadap yang bercerai dan menikah lagi, namun lebih mengekspresikan situasi objektif yang dalam dirinya sendiri menghalanginya untuk menerima komuni kudus. Di lain pihak, mengingat bahwa mereka yang bercerai dan menikah lagi tidak dipisahkan dari Gereja melainkan tetap menjadi anggota Gereja, para gembala harus memperhatikan kebutuhan pastoral mereka dengan menerapkan berbagai solusi pastoral yang sesuai yang disediakan oleh Hukum Gereja dan praksis yang diakui oleh Gereja untuk forum internal.
References
Dokumen Konsili Vatikan II
KONSILI VATIKAN II, Ex actis ss. Oecumenici concilii Vaticani II. Notificationes (16.XI.1964), MNB CNota explicativa praevia, dalam TANNER, Norman (ed.), Decrees of the Ecumenical Councils II, Georgetown University Press, Washington 1990.
Bdk. Familiaris Consortio 48.
, Constitusi dogmatica Lumen gentium de Ecclesia, 21 November 1964, dalam Acta Apostolica Sedis 57 (1965) 5-85. Dokumen Konsili Vatikan II (terj. R. Hardawiryana), Obor, Jakarta 1993, 85-86.
Dokumen Kepausan
Katekismus Gereja Katolik, Nusa Indah, Ende 1995.
BENEDIKTUS XVI, Esortazione apostolica Sacramentum Caritatis, 22 februari 2007, Libreria
Editrice Vaticana, Città del Vaticano 2007.
YOHANES PAULUS II, Homilia in Xystino sacello habita VI exeunte Synodo Episcoporum
X.1980), n. 7, dalam Acta Apostolica Sedis 72 (1980) 1082-1083.
, Adhortatio apostolica Familiaris consortio, 22 November 1981, dalam Acta Apostolica Sedis 73 (1981) 81-191. Familiaris Consortio. Anjuran Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II tentang Peranan Keluarga Kristen dalam Dunia Modern (terj. R. Hardawiryana), Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI, Jakarta 2011.
, Ensiklik Ecclesia de Eucharistica, 17 April 2003, dalam Acta Apostolica Sedis 95 (2003) 433-475.
Kitab Hukum Kanonik
Codex Iuris Canonici, Pii X Pontificis Maximi iussu digestus, Benedicti Papae XV auctoritatae promulgates, Romae 1917, dalam Acta Apostolicae Sedis 9 (1917/II) hlm. 5-521. Terjemahan bahasa Inggris Edward Peters, The 1917 Pio-Benedictine Code of Canon Law in English Translation with Extensive Scholarly Apparatus. San Francesco, Ignatius Press 2001.
, auctoritate Ioannis Pauli Papae II promulgates, dalam Acta Apostolicae Sedis 75 (1985) pars II. Terj. dalam bahasa Indonesia, Kitab Hukum Kanonik, Sekretariat KWI, Obor, Jakarta 2010.
Dokumen Kuria Romana
KONGREGASI AJARAN IMAN, Litterae circulares de indissolubilitate matrimonii et de admissione ad sacramenta fidelium qui in uinioni irregulari vivunt, dalam X. Ochoa, Leges Ecclesiae, V, n. 4187, cols. 6572-6573.
, “Lettera ai Vescovi della Chiesa Cattolica circa la recezione della communione eucaristica da parte dei fedeli divorziati risposati”, no. 4, 14 September 1994, dalam Acta Apostolica Sedis 86 (1994).
PONTIFICIA COMMISSIO CODICI IURIS CANONICI RECOGNOSCENDO, Acta Commissionis: Relatio, canon 867, dalam Communicationes 15 (1983).
PONTIFICIUM CONSILIUM LEGUM TEXTIBUS INTERPRETANDIS, Dichiarazione 24 Juli 2000, dalam Communicationes 32 (2000) 159-162.
Buku dan Artikel
DE PAOLIS, Velasio - D’AURIA, Andrea, Le norme generali. Commento al codice di diritto canonico. Libro primo, Urbaniana University Press, Città del Vaticano 2014.
CAPRILE, Giovanni, Il Sinodo dei Vescovi 1980, Edizioni La Civiltà Cattolica, Roma 1982.
INTERNATIONAL THEOLOGICAL COMMISSION, Propositions on the doctrine of Christian Marriage, dalam Michael Sharkey (ed.), International Theological Commission: Texts and Documents, 1969-1985, Ignatius Press, San Francisco 1989.
JEHAUT, Ardus, Kawin Cerai Kawin Lagi. Inspirasi Solusi Pastoral dan Penegasan Kanonik
Perkawinan Yang Tak Terceraikan, Obor, Jakarta 2018.
RATZINGER, Joseph, “Introduzione a Congregazione per la Dottrina della Fede, sulla pastorale dei divorziati risposati”, dalam Kongregasi Ajaran Iman, Sulla pastorale dei fedeli divorziati. Documenti, commenti e studi, Città del Vaticano, Libreria Editrice Vaticana
, La pastorale del matrimonio deve fondarsi sulla verità”, dalam L’Osservatorio Romano,
November 2011.